Friday, December 24, 2010

THE TOMATO SELLER


A jobless man applied for the position of `office boy’ at a very big firm. The human resource manager interviewed him, and then set him a test: cleaning the floor.

“You are hired, “he said, “give me your e-mail address, and I’ll send you the application to fill as well as when you will start.” The man replied, “I don’t have a computer neither an e-mail”.
“I’m sorry,” said the human resource manager, “if you don’t have an e-mail that means you do not exist. And one, who doesn’t exist, cannot have a job.”

The man left with no hope at all. He didn’t know what to do. With only US$10 in his pocket, he then decided to go to the supermarket and buy a 10 kg crate of tomato. He sold the tomatoes from door to door. In less than two hours, he succeeded to double his capital.

He repeated the operation three times and returned home with US$60. The man realized that he can survive by this way and started to go everyday earlier and return late. Thus, his money doubled or tripled every day. Shortly later, he bought a cart, then a truck, and then he had his own fleet of delivery vehicles. Five years later, the man became one of the biggest food retailers in the US. He started to plan his family’s future, and decided to have a life insurance.

He called an insurance broker, and chose a protection plan. When the conversation was concluded, the broker asked his e-mail. The man replied, “I don’t have an e-mail.” The broker replied curiously, “You don’t have an e-mail and yet have succeeded to build an empire. Do you imagine what you could have been if you had an e-mail.”

The man thought for a while and replied, “An office boy!”
2010 sudah hampir ke penghujungnya. Kami, guru-guru sudah bersedia menyambut kedatangan pelajar-pelajar baru. Semoga setiap aktiviti yang dilakukan pada 2011 ini, berjalan dengan lancar dan jayanya.









Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
”Sesiapa yang berkehendakkan dunia maka hendaklah ia berilmu,
sesiapa yang berkehendakkan akhirat maka hendaklah ia
berilmu dan sesiapa yang berkehendakkan kedua-duanya
maka hendaklah ia berilmu.”

Friday, July 30, 2010

Sambutan Hari Lahir - Julai & Ogos



Selamat hari lahir kepada Alieff Amri, Aliff Hakimi, Aishah Nadiah, Adib Iqbal, Adam Iman & Khair Riduan (x hadir)... X lupe time kasih utk 'parents' yg memberi makanan & jajan kepada pelajar2... Minggu ke-4 sume orng sronok, bile blk jerrr beg da penuh dgn 'jajan'. Hari nih Teacher Izah bwat 'sphagetti', tp bhn2 nyerrr dr Adib Iqbal... X lupe time kasih kepada Mak Hylmi sbb sudi menyumbangkan kek gulung, bia pon bln nih bkn beday Hylmi... Bln nih sambut utk bln Ogos skali, sbb bln dpn da posa... Soo kite rehat2 sikit la yerrr bln dpn... (O_0)

Thursday, May 6, 2010

=D

aktiviti harian sebelum memulakan kelas..........


masa utk 'magic english', yg d handle oleh
Teacher Izah.

aktiviti sukan pada hari rabu....

Monday, May 3, 2010

PaReNTS DaY......


teachers membuat persediaan menanti kedatangan parents.............

perbincangan antara teachers & parents...........

Thursday, April 29, 2010

Sambutan Hari Lahir - 29 April 2010

mmmm... yam yam. terliur tengok kek.
thanks 2 parents yang bagi kek.

sebelum students sume klua.... teachers posing dulu yerrrk.
thanks 2 Alieff Amri (6 tahn) sebab sudi jadi jurugambar
(biarpon kena paksa ckit).

beday boy & beday girl... HAPPY BEDAY 2 Uuuu.
Shahrul Aiman (6 tahun) & Shafiqah Balqis (4tahun)......

student sedang bersantap karipap...
(nasib baik karipap jerrr,
klo makanan berat gerenti x lalu mkn kek).
nampak cam harmoni & senyap jerrr....
realitinyerrr bising la sesangat.

students pompuan..... hari nih sume2 pakai lawa2.

students lelaki.... uiiii smart2 sume.
time nih Alieff Amri kat toilet,
lupe plak kat die....... (cian die)
yg pakai baju sekolah tuh, akhir bulan depan
la pulak pakai baju jalan. =D

Friday, February 26, 2010

Sambutan Maulidur Rasul & Hari Lahir... 25 Feb. 2010

Setelah memakan masa hampir setengah jam, akhirnya dapat juga dapat juga memastikan semua pelajar melihat kamera. Itu pun berapa banyak gambar yang ditangkap, ade yang menguap, pusing kiri kanan, kacau kawan dan macam-macam lagi aksi.

Gambar ini ditangkap sebelum pelajar berarak di dalam barisan mengelilingi kawasan tadika. Selepas daripada itu, semua lintang pukang dan dah tak nampak macam barisan.

Sambutan hari lahir bagi pelajar Februari Noor Safiyyah Aisyah (6 tahun) dan Putri Nur Aleya Qistina (5 tahun). Tak lupa, terima kasih kepada adik-adik Safiyyah Aisyah dan mak ciknya sudi memeriahkan majlis.

Pelajar sedang menjamu selera... hari ni, semua makan banyak sikit sebab kepenatan berjalan keliling tadika ditambah pula dengan lapar sesangat.

Maulid Nabi dalam Perspektif Sejarah

Dalam pengajian-pengajian maulid, para muballigh di surau-surau sering mengumandangkan ucapan-ucapan yang diklaim sebagai sabda Nabi saw. Ucapan-ucapan itu adalah,

"Barangsiapa mengagungkan hari kelahiranku, maka kelak ia akan tinggal di surga bersamaku,"

atau 'hadis' lain seperti,

"Barang siapa mendermakan satu dirham untuk merayakan hari kelahiranku maka tak ubahnya ia mendermakan emas sebesar Gunung Uhud,"

dan lain sebagainya.

'Hadis-hadis' ini dalam kitab-kitab koleksi Hadis yang muktabar (kitab-kitab yang secara ilmiyah dapat dijadikan standar rujukan Hadis) tidak pernah didapati. Apa kah gerangan para penulis Hadis lupa sehingga tidak mencantumkan 'hadis-hadis' itu dalam kitab-kitab mereka, atau memang 'hadis-hadis' itu tidak pernah ada karena memang Nabi Muhammad s.a.w. tidak pernah bersabda seperti itu?

Seandainya 'hadis-hadis' itu pernah ada karena Nabi Muhammad saw. pernah bersabda demikian, sedangkan para penulis Hadis lupa sehingga tidak mencantumkannya di dalam kitab-kitab mereka, maka paling tidak ada catatan yang me nunjukkan bahwa para Sahabat Nabi saw., para Tabi'in, dan para Ulama Salaf (Klasik) pernah mengamalkan maksud 'hadis-hadis' tersebut.

Namun ternyata catatan seperti itu juga tidak ada. Bahkan sampai awal abad ke- 7 hijri belum ada catatan yang menunjukkan adanya ulama atau tokoh sejarah yang mengamalkan maksud 'hadis-hadis' tersebut.

Atau dengan kata lain, sampai awal abad ke-7 hijri belum ada seorang pun yang mengamalkan maksud 'hadis-hadis' tersebut, karena memang 'hadis-hadis' tersebut tidak pernah ada dalam sejarah.

Apabila pada masa belakangan 'hadis-hadis' tersebut beredar di kalangan masyarakat, maka dapat dipastikan bahwa hal itu merupakan bikinan orang-orang belakangan, sehingga menurut disiplin Ilmu Hadis, 'hadis-hadis' maulid tersebut disebut sebagai hadis palsu atau hadis maudhu', karena Nabi Muhammad saw., tidak pernah bersabda demikian.

Al-Malik al-Mudhaffar
Syekh Ali Tantawi (w. 1421 H) dalam kitabnya Rijal min al-Tarikh (Tokoh-tokoh Sejarah) menyebutkan bahwa orang yang pertama kali menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi saw., adalah al-Malik al-Mudhaffar.

Ia adalah salah seorang panglima perang pada masa pemerintahan Sultan Shalahuddin al- Ayyubi. Gelar al-Malik yang disandangnya tidak menunjukkan bahwa ia seorang kepala negara, sebab kepala daerah pada masa itu juga disebut al-malik.

Al-Malik al-Mudhaffar di samping dikenal sebagai panglima perang yang gagah berani juga dikenal sebagai pemimpin yang adil dan dermawan.

Sampai al-Qadhi Ibnu Khallikan yang hidup semasa dengannya merasa kagum dengan sifat keder mawanannya itu. Hal itu karena al-Malik al-Mudhaffar tidak hanya membantu orang-orang miskin, mendirikan rumah sakit-rumah sakit dan penginapan-penginapan gratis, melainkan ia tercatat sebagai orang pertama yang menyediakan air yang berlimpah-ruah pada malam Wukuf di Arafah, padahal pada malam itu semua orang yang sedang menunaikan ibadah haji kesulitan memperoleh air.

Festival Maulid
Sejarawan terkemuka al-Qadhi Ibnu Khallikan menuturkan bahwa perayaan maulid yang diadakan oleh al-Malik al Mudhaffar pada saat itu bukanlah merupakan acara keagamaan seperti layaknya sebuah majelis ta'lim, atau pengajian dan sebagainya. Tetapi lebih tepat disebut sebagai pasar malam, pesta maulid, atau festival maulid.

Kota Irbil di Irak pada saat itu pe nuh dibanjiri manusia. Mereka datang dari berbagai penjuru kota dan daerah-daerah sekitarnya seraya membawa barang-­barang dagangan dan hasil kerajinannya. Tenda-tenda juga dipasang di sana-sini, dihiasi bendera umbul-umbul dan lam pu-lampu berwarna-warni. Perayaan ini dimulai pada bulan Shafar. Dan sejak saat itu sekolah-sekolah diliburkan. Para artis baik penyanyi, pemain drama dan lain-lain juga tidak ketinggalan setiap malam ikut ambil bagian untuk menam pilkan kebolehannya. Sementara al-Malik al-Mudhaffar tiap malam berkeliling ke arena-arena pertunjukan sambil mem bagi-bagikan hadiah.

Puncak acara perayaan maulid itu diadakan pada tanggal delapan atau dua belas Rabiulawal. Pertama kali, ribuan binatang ternak, terdiri dari domba, sapi dan onta diarak keliling arena, diiringi bunyi-bunyian genderang, rebana, terompet dan sebagainya, marching band, kalau zaman sekarang.

Sementara orang-orang mengikutinya dari belakang sambil mengibarkan bendera-bendera warna-warni. Sebagian ada yang meniup seruling. Ribuan binatang ternak itu selanjutnya disembelih untuk konsumsi 'perayaan maulid'.

Sesudah sembahyang Isya, al-Malik al-Mudhaffar keluar dari Istana dengan membawa lilin besar. Kemudian diikuti oleh orang-orang banyak, dan semuanya membawa obor. Mereka berjalan berarak-arakan menuju tempat yang biasa dipakai berkhalwat oleh orang-orang sufi.

Esok harinya, al-Malik al-Mudhaffar duduk di panggung kehormatan yang berada di pinggir alun-alun, bersama para pejabat pemerintahan lainnya. Acara perayaan dimulai dengan parade militer. Lalu disusul oleh jamaah orang-orang sufi dan para penyair. Kemudian disusul oleh rombongan pelajar. Dan yang paling belakang adalah rakyat biasa.

Setelah semuanya berkumpul di alun-alun, para ahli pidato tampil satu persatu untuk menunjukkan kebolehannya dalam berpidato. Setelah mereka selesai, kini para penyair satu-persatu membacakan puisi. Sementara al-Malik al-Mudhaffar sudah menyiapkan hadiah-hadiah menarik untuk mereka. Sesudah penampilan -penampilan itu selesai, acara ditutup dengan makan bersama.

Untuk mengabadikan peristiwa itu, al-Hafidh Ibnu Dihyah menulis buku tentang perayaan maulid, dan buku itu me rupakan buku yang pertama kali membahas perayaan maulid. Dan itulah tadi peringatan atau perayaan Maulid Nabi yang diadakan pertama kali dalam sejarah. Sedang si empunya ambisi, al-Malik al-Mudhaffar tadi, wafat pada malam Rabu, 18 Ramadhan 630 H.

Kontroversial
Sampai saat ini para ulama masih berbeda pendapat tentang hukum merayakan maulid Nabi saw. Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia, Syeikh Abdul Aziz bin Baz (w. 1421 H) berpen dapat bahwa mengadakan perayaan maulid Nabi saw., itu tidak pernah dicontohkan oleh Nabi saw., maupun para Sahabat beliau, begitu pula para Tabi'in dan para Ulama Salaf. Mem peringati hari kelahiran Nabi saw., termasuk perbuatan mengada-ada dalam agama, atau menurut istilah yang populer adalah bid'ah. Karena itu hukumnya juga haram.

Sementara ulama lain seperti Syekh Ali Tantawi yang disebut di muka tadi itu, dan juga menjadi pengasuh acara Nur wa Hidayah dalam Televisi Saudi Arabia, begitu pula Syekh Dr. Ahmad al-Syurbashi dalam kitabnya Yas'alunaka fi al-Din wa al-Hayah berpendapat bahwa peringatan Maulid Nabi saw., itu perlu dilihat isinya. Apabila peringatan itu diisi dengan pengajian agama, penerangan tentang sejarah kehidupan Nabi saw., agar ditiru oleh umatnya, maka hal itu perlu dikerjakan. Sebab acara seperti itu pada hakikatnya adalah pekerjaan ma'ruf yang perlu dilakukan setiap saat.

Namun apabila peringatan Maulid Nabi saw., itu diisi dengan acara-acara mak siat, pemborosan, kemungkaran dan lain sebagainya, maka kedua tokoh tadi sependapat bahwa hal itu hukumnya tidak boleh atau haram.

Namun yang perlu dicatat di sini bahwa dalam hal peringatan maulid Nabi saw., itu dibolehkan, para ulama tidak berbeda pendapat bahwa penggunaan 'hadis-hadis maulid' seperti yang disebutkan di depan itu hukumnya tidak boleh. Sebab menggunakan, menyebutkan atau menyampaikan 'hadis-hadis' tersebut berarti menisbahkan ucapan-ucapan kepada Nabi Muhammad saw, sementara beliau tidak pernah bersabda seperti itu. Perbuatan seperti inilah yang antara lain diancam oleh Nabi saw sendiri dalam sabdanya,

Barangsiapa dengan sengaja mendustakan saya, maka hendaknya ia siap-siap duduk di atas bara api neraka.

Oleh Prof K.H. Ali Mustafa Yaqub, M.a (Sedutan bukunya: Islam masakini)

Monday, February 1, 2010

HADIS NABI TENTANG WANITA

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah s.a.w. akan hal tersebut, jawab Baginda s.a.w., "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah s.w.t. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah s.w.t.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah s.w.t. dan orang yang takutkan Allah s.w.t., akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah). Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah s.a.w., "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w, "Ibunya".

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."


Tuesday, January 26, 2010

KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD S.A.W Khutbah ini disampaikan pada 9hb Zulhijjah Tahun 10 Hijriyyah di Lembah Uranah, Gunung Arafah.

Wahai manusia, dengarlah baik- baik apa yang hendak ku katakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia sepertimana kamu menganggap bulan ini, dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak, janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu pula. Ingatlah sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu, dan Dia pasti akan membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.

Berwaspadalah terhadap Syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar. Maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.

Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah. Dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahuilah setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorangpun lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan beramal saleh.

Ingatlah, bahawa kamu akan mengadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan di atas apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu, awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.

Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al Quran dan Sunnahku.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku menyampaikannya pula kepada orang lain dan hendaklah orang lain itu menyampaikannya pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang mendengar terus dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalah Mu kepada hamba-hamba Mu.

---

Selawat dan salam ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.

WANITA IBARAT EPAL......

Indah sungguh cuaca pagi itu.Angin bertiup tenang.Sinaran mentari lembut menerangi alam.Tapi sayang, itu semua tidak dapat memadam kegundahan hati sebiji epal yang berada nun di pucuk.Sejak seminggu lalu epal itu asyik berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Sesiapa yang melihat pasti terbakar seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku.Tapi kenapa aku tidak dipetik orang?

Epal tersebut memandang ke bawah.Hairan, kenapa manusia memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana.Bukankah mereka tidak mendapat angin paling bersih dan cahaya paling murni seperti aku yang berada di puncak paling murni ini? Bukankah rakan-rakanku itu ada yang sudah buruk dirosakkan seranggga?

Epal tersebut bingung memikirkan kenapa rakan-rakannya yang telah pun disentuh dan dibelek-belek menjadi pilihan, bukan dirinya yang belum tercemar dan dicuit orang.Apa kurang dirinya ini? Perasaan rendah diri mula bertandang. Makin lama makin menebal, diselangi rasa kecewa dan bimbang Murungnya tidak terganggu lagi. Lalu, pada pagi yang damai dan indah itu, epal tersebut menggugurkan dirinya ke tanah.Apabila sudah berada dibawah,hatinya gembira bukan kepalang. Sedetik lagi aku akan dipilih manusia.Warna merahku yang berkilau dan kulitku yang licin mulus ini pasti mencairkan liur mereka.

Epal menanti manusia bertuah itu.Malangnya sampai ke malam, tiada seorang pun datang mengambilnya.Buahan-buahan yang tergantung mudah dicapai tangan juga menjadi pilihan orang.Yang sudah dibelek-belek, dicuit-cuit dan disentuh-sentuh juga menjadi buruan.Rasa gembira bertukar menjadi risau.Daripada risau menjadi sedih.

Siang berganti malam, hari berganti minggu.Kasihan..akhirnya epal tersebut busuk ditanah menjadi habuan ulat dan serangga perosak….

Wanita itu ibarat epal. Buah yang tidak berkualiti amat mudah dipetik.Ia beguguran di tanah.Tapi epal yang tidak mampu dibeli, berada dipuncak.Susah dipetik susah digapai.Mahkota seorang gadis adalah sifat malu.Apabila hilang sifat malu,hancurlah maruahnya.Mereka sanggup jatuhkan martabat tingginya supaya dijamah orang lain.

Monday, January 11, 2010

PUNISHMENT FOR NIGLECTING HIJAB

Allah Ta’ala commands the wives of the prophet (Sallallaahu Alayhi Wasallam) in the noble Qur’aan, thus, ‘And stay within your homes.’ (Ahzaab). Allaamah Zaahid al-Kawthari mentions in his book, ‘Hijaab al-Mar-atul Muslimah’ this is an address to the wives of Nabi (Sallallaahu Alayhi Wasallam), so the women besides them will be addressed to a greater extent.’ The reason being that Allah will not choose just any evil or bad women for the marriage of Nabi (Sallallaahu Alayhi Wasallam). Allah will choose the best of women for this purpose. So, when this is the case that the most pure women of the Ummah are being addressed in this manner, then those women who are junior to them are addressed to a greater extent.

Today, the aspect of Hijaab is misunderstood greatly. The Niqaab is becoming a fashion, people haven’t understood the aspect of Hijaab. The actual object of Hijaab is concealment and to stay indoors. The object of Hijaab is not to just don the veil and parade the shopping malls and shows where there is intermingling of sexes. Wearing the veil is not a license for coming out of the house as it is misunderstood, but only under extreme necessity if a woman has to come out of her house, then she must don the Hijaab (veil) and under this context does this Aayat fit, i.e. O Nabi (Sallallaahu Alayhi Wasallam)! Instruct your wives, your daughters an the believing women to draw over them their outer garment (veils).’ Otherwise, the law for a woman is she has to remain indoors as we have quoted the Aayat previously, ‘remain indoors’.

What we have understood, thus far, is that a woman must remain indoors at all times, and only due to extreme necessity she is allowed to come out of her house, donning the veil.

What is worse is that today the women adopt al-Tabarruj (i.e. exposure) when they come out. And majority of the time when they come out of their houses, it is without necessity. In doing so, they are going against the book of Allah in many ways, a) They are coming of their houses without necessity where as the Qur’aan commands them to remain indoors (as we have mentioned earlier), b) They are exposing their faces whereas the Qur’aan has commanded them to draw their veils (as mentioned earlier) and Allah Ta’ala and says in the Qur’aan, ‘and abstain from al-Tabarruj (exposure).

Imam Qurtubi (RA) mentions the meaning of al-Tabarruj after gathering all the views of the previous commentators of the Qur’aan. He says, in short, al-Tabarruj means a woman exposing her beauties to men. (Tafseer al-Qurtubi vol.14 pg.175; Cairo)

It is a well-known fact that from all the beauties of a woman, her face is the greatest. So, Allah is commanding her not to expose her face more seriously. So, if a woman does not don the veil when she comes out of the house (even when it is extremely necessary), she will be grossly disobeying the command of Allah Ta’ala and thereby earning the displeasure of Allah. What a greater can there be in disobeying the command of Allah that earning his displeasure! Earning the displeasure of Allah is worst thing a person can ever earn as this will lead to his destruction.

May Allah Ta’ala give us all the ability to understand the reality of Hijaab and observe it according to its requisites.

and Allah Ta'ala Knows Best

Sunday, January 10, 2010

Saat Sebelum Kiamat

Saat adalah suatu hari sebelum datang Hari Kiamat. Hari itu amat berat baik di langit mahupun di bumi. Menurut Nabi Muhammad, baginda tidak tahu bila ia akan datang. Hanya Allah yang mengetahui, sabdanya lagi. Hadis tersebut terdapat di dalam ayat Allah bermaksud:

"Mereka menanyai kamu (Muhammad) mengenai Saat, bilakah ia melabuhkan. Katakanlah, 'Pengetahuannya adalah hanya di sisi Pemeliharaku. Tiada yang akan mendedahkannya pada waktunya yang benar, melainkan Dia. Amatlah berat ia di langit dan di bumi; ia tidak akan datang kepada kamu melainkan dengan tiba-tiba.' Mereka menanyai kamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, 'Pengetahuannya adalah hanya di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.'" (7:187)

Maka tiada seorang pun yang mengetahui dengan pasti bila Saat datang. Yang pasti hanyalah "Saat pasti datang, tidak ada keraguan padanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mempercayai." (40:59).

Kebanyakan manusia dikatakan tidak mempercayainya. Bagi mereka, Allah mengingatkan, "Kami menyediakan bagi orang yang mendustakan Saat dengan yang Menyala (api neraka)" (25:11). Dan mereka yang ragu-ragu (membantah) mengenai Saat pula, dikategorikan-Nya dalam kumpulan "sesat yang jauh" (42:18).

Namun, terdapat juga beberapa orang sarjana yang telah meramalkan ketibaan Saat. Antara mereka yang berani berbuat demikian adalah atas ayat-ayat berikut, yang mereka dakwa membuka pintu kepada percubaan untuk mengetahui kedatangannya melalui kiraan saintifik. Ayat-ayat tersebut berbunyi,

"Saat pasti datang; Aku hampir-hampir merahsiakannya, supaya tiap-tiap jiwa dibalas dengan usahanya." (20:15)

"Apakah mereka menanti-nanti melainkan Saat, bahawa ia akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba? Sesungguhnya isyarat-isyaratnya telah datang; maka, apabila ia datang kepada mereka, bagaimanakah bagi mereka Peringatan (al-Qur'an) mereka?" (47:18)

Apapun, dapatan mereka hanyalah teori sahaja. Yang penting ialah kita masih hidup dan sempat lagi menyediakan bekalan untuk menghadapinya, iaitu dengan mentaati ajaran Allah di dalam al-Qur'an.

Sebenarnya Saat sudah dekat. Tandanya adalah bulan terpecah, bukan terbelah. Apa yang dimaksudkan Allah dengan "terpecah" hanya boleh diduga sahaja, dan manusia menunggu maksudnya yang sebenar. Firman-Nya:

"Saat sudah dekat; bulan terpecah." (54:1)

Selanjutnya, Allah menjelaskan bahawa pada hari berlaku Saat bumi akan bertukar kepada selain daripada bumi dan langit yang sedia ada. Firman-Nya:

"Pada hari bumi ditukar kepada selain daripada bumi dan langit," (14:48).

Saat adalah suatu hal yang besar. Apabila ia sampai dengan kegoncangan, tiap-tiap ibu yang menyusui melupakan apa yang dia menyusukan, dan tiap-tiap yang mengandung menggugurkan kandungannya, dan manusia kelihatan mabuk, padahal mereka tidak mabuk. Demikian diceritakan di dalam ayat-ayat berikut:

"Wahai manusia, takutilah Pemelihara kamu! Sesungguhnya kegoncangan Saat adalah satu hal yang besar. Pada hari apabila kamu melihatnya, tiap-tiap ibu yang menyusui melupakan apa yang dia menyusukan, dan tiap-tiap yang mengandung menggugurkan kandungannya, dan kamu melihat manusia mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah adalah keras." (22:1-2)

Banyak lagi kejadian dahsyat berlaku pada hari itu. Kesemuanya dijelaskan di dalam al-Qur'an. Antara ayat-ayat tersebut adalah seperti yang disusun di bawah ini, menurut kronologi, dan tidak perlu dijelaskan lagi kerana berada dalam keadaan cukup jelas. Pun begitu, orang-orang yang berpengetahuan, misalan dalam ilmu sains, mungkin dapat menjelaskan sesetengah ayat dengan lebih lanjut. Ayat-ayat yang dimaksudkan adalah:

"Dan pada hari Kami memperjalankan gunung-gunung, dan kamu melihat bumi menjadi rata," (18:47).

"Pada hari apabila Kami menggulung langit seperti naskhah gulungan yang digulung untuk kitab-kitab," (21:104).

"Pada hari langit berpecah belah dengan awan-awan," (25:25).

"Pada hari apabila bumi berpecah belah dari atas mereka sambil mereka bercepat-cepat," (50:44).

"Pada hari langit bergoncang, bergoncang-goncang, Dan apabila gunung-gunung berjalan, berjalan-jalan," (52:9-10).

"Apabila bumi digoyangkan, kegoyangan, Dan gunung-gunung dihancurkan, kehancuran, Dan menjadi debu yang bertaburan," (56:4-6).

"Pada hari apabila langit menjadi seperti leburan tembaga merah, Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu berjumbai," (70:8-9).

"Pada hari apabila bumi dan gunung-gunung bergentar, dan gunung-gunung menjadi timbunan pasir yang tercurah." (73:14)

"Maka, jika kamu tidak percaya, bagaimanakah kamu akan bertakwa (menjaga diri) daripada satu hari yang membuatkan kanak-kanak beruban? Kerananya langit terbelah," (73:17-18).

"Kerana apabila trompet dibunyikan, Hari itu hari yang besar," (74:8-9).

"Dan langit dibuka, dan menjadi pintu-pintu, Dan gunung-gunung diperjalankan, dan menjadi fatamorgana." (78:19-20).

"Pada hari apabila letupan bergentar," (79:6).

"Dan apabila Letupan datang, Pada hari seorang lelaki lari daripada saudara lelakinya, Dan ibunya, dan bapanya, Dan isterinya, dan anak-anaknya, Setiap lelaki, pada hari itu, ada hal yang mencukupi baginya." (80:33-37)

"Apabila matahari digelapkan, Apabila bintang-bintang dijatuhkan, Apabila gunung-gunung diperjalankan, Apabila unta-unta bunting ditinggalkan, Apabila haiwan-haiwan buas dikumpulkan, Apabila laut-laut dijadikan mendidih," (81:1-6).

"Apabila langit terbelah, Apabila bintang-bintang ditaburkan, Apabila laut-laut melimpah-limpah, Apabila kubur-kubur dibongkar," (82:1-4).

"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang keras, Dan bumi mengeluarkan beban-bebannya," (99:1-2), dan,

"Tahukah kamu apakah ia yang mengetukkan? Pada hari manusia seperti rama-rama bertebaran, Dan gunung-gunung seperti bulu (kambing) berjambak yang ditarik." (101:3-5)

Begitu dahsyat kehancuran yang berlaku pada hari Saat datang. Ia dikatakan hari apabila orang-orang yang mengerjakan yang palsu akan rugi, dan "sangat celaka, dan pahit" bagi mereka yang berdosa. Firman-Nya,

"pada hari apabila Saat datang, pada hari itu, orang-orang yang mengerjakan yang palsu akan rugi." (45:27)

"Tidak, tetapi Saat adalah janji temu mereka (yang berdosa), dan Saat sangat celaka, dan pahit" (54:46).

Setelah kejadian-kejadian ngeri yang berlaku pada hari yang besar itu maka datanglah Pemelihara kita untuk hadir pada satu lagi hari yang telah dijanjikan-Nya, tetapi lebih besar. Dua ayat di bawah menceritakan tentang kedatangan-Nya:

"Maka, apabila trompet ditiupkan dengan sekali tiupan, Dan bumi dan gunung-gunung diangkat, dan dihancurkan dengan satu pukulan, Kemudian, pada hari itu, Peristiwa Besar terjadi, Dan langit terpecah, kerana pada hari itu ia menjadi lemah, Dan malaikat-malaikat berdiri di sempadannya, dan pada hari itu, lapan membawa di atas mereka Arasy Pemelihara kamu." (69:13-17)

"Apabila bumi dihancurkan, sehancur-hancurnya, Dan Pemelihara kamu datang, dan malaikat-malaikat, barisan atas barisan, Pada hari itu, Jahanam didatangkan; pada hari itu, manusia mengingati; dan bagaimanakah Peringatan (al-Qur'an) baginya?" (89:21-23)

Sekali lagi kita diingatkan tentang al-Qur'an sebagai bekalan untuk menempuh hari "apabila bumi dihancurkan, sehancur-hancurnya, dan Pemelihara kamu datang." Hari itu adalah hari kebangkitan manusia, atau Hari Kiamat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AT TADIKA AN NUR BARAKAH

- We help children to build a natural love for knowledge & learning.

- We nurture children in an environment that promote them confidence in English & Arabic.

- We develop children's early learning in understanding of Islam & their duties to Allah positively & assuredly.

- We shape children's character to practice good Adaab & Akhlaq in themselves, towards others around them & also their surroundings.


OUR APPROACH

- Conducted in 2 languages i.e.: English & Bahasa Melayu are taught towards basic reading, skill & creative self expressions.

- Islamic Child Development (The Khalifah Method).

- Small Group / Personal Attention & special Supervision.

- Learning Through Play / Thematic Approach.

- Social-Emotional Development / Outing.


OUR CURRICULUM

- Kaedah Cepat Membaca "Bacalah Anakku".

- Kaedah Cepat "Read easy & Magic Phonics"

- Adventurous Science / Meaningful Mathematics.

- Islamic Curriculum : Practical Solat / Doa / Tilawah (Teknik Al-Baghdadi) / Hafazan.

- Islamic Studies (Adaab , Akhlaq, Seerah) / Arabic & Jawi.

- Mental Arithmetic.

- Creativity & Aesthetic.

- Physical Education.


WE ALSO OFFERS:

- Day care & transit after class

- Transportation

- Kelas Membaca "Bacalah Anakku"

- Kelas Mental Arithmetic

- Kelas Al-Baghdadi


SUBJECT TO BE LEARNED

Bahasa Melayu
English
Mathematics (English medium)
Science (English medium)
Islamic studies
Tilawah (teknik Al-Baghdadi)
Computer lesson
Art & Craft

LOKASI KAMI...